Pencernaan Ayam(FEDCO SIERRA)


PENCERNAAN AYAM
Banyak sekali penyakit pada ayam yang diawali dari saluran pencernaan, sebut saja penyakit akibat bakteri-bakteri seperti e-coli, salmonela,  cholera, cocidia dan lain-lain. Terkadang kita sulit menentukan infeksi apa yang menyerang ayam yang kita pelihara, hal ini memang karena gejala klinis yang terjadi mirip seperti lesu,lemas, tidak mau makan selanjutnya mati atau mati tanpa ada gejala sebelumnya sehingga untuk memastikan penyebab kematian terkadang harus dilakukan bedah bangkai/ necropsi. Sebagai bekal untuk melakukan necropsi dan membantu mendiagnosa penyakit pada pencernaan terlebih dahulu harus kita ketahui sistimpencernaan ayam itu sendiri. Sistem pencernaan terdiri dari seluran pencernaan dan organ asesori.

 Saluran pencernaan pada ayam terdiri dari 11 bagian yaitu:
1.      Mulut
2.      Esophagus (Kerongkongan)
3.      Crop (Tembolok)
4.      Proventriculus (Lambung kelenjar)
5.      ventrikulus
6.      Duodenum
7.      Usus halus (Small Intestine)
8.      Ceca (Usus Buntu)
9.      Rectum (Usus Besar)
10.  Kloaka
11.  Anus

Sementara organ pencernaan tambahan terdiri dari 2 bagian antara lain:
1.      Pangkreas
2.      Hati

Fungsi Dari Masing-Masing Organ Diatas Antara Lain:

1. Mulut
Mulut ayam tidak memiliki lidah, pipi, dan gigi. Langit-langitnya lunak, tetapi memiliki rahang atas dan bawah yang menulang untuk menutup mulut. Rahang atas melekat pada tulang tengkorak dan yang  bawah bergantung. Langit-langit kertas dibagi oleh celah sempit yang panjang di bagian tengah yang terbuka ke bagian saluran nasal. Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak menjadikan tidak mungkin bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air ke dalam mulut. Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan membiarkannya turun kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi.
Kedua rahang berhubungan sebagai paruh. Lidah berbentuk seperti pisau yang memiliki permukaan kasar di bagian belakang untuk membantu mendorong makanan ke esophagus. Seliva dengan enzim amilase disekresikan oleh kelenjer di mulut. Namun, pakan melalui mulut lajunya terlalu cepat sehingga sedikit terjadi perubahan pada pencernaan di sini.

2. Esophagus
Esophagus sering disebut juga kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran ini dari bagian belakang mulut (pharynx) ke proventrikulus. Bagian dalam kerongkngan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasah makanan sehngga makanan menjadi licin. Pada dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur gerakan peristaltic, yaitu gerak meremas-remas makanan yang berbentuk gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke proventrikulus.

3. Crop (tembolok)
Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang di kenal sebagai crop (tembolok). Tembolok berperan sebagai tempat penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan di sini, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang di lanjutkan aktivitasnya di tembolok.

4. Proventriculus
Proventriculus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard (empedal). Kadang-kadang di sebutglandula stomach atau true stomach. Di sini, gastric juice di produksi. Pepsin, suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan hidrocoloric acid di sekresi oleh glandular cell. Oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan di sini. Akan tetapi, sekresi enzim mengalir kedalam gizzard sehingga dapat bekerja di sini.

5. Gizzard (empedal)
Gizzard sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot). Lokasinya berada di antara ventrikulus dan bagian atas usus halus. Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang kuat. Mukosa permukaan gizzard sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi. Reruntuhan gizzard tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi. Partikel pakan yang lebih besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat. Biasanya, gizzard mengandung material yang bersifat menggiling, seperti grit, karang dan batu kerikil. Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa meterial kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam.

6. Usus halus (small intestine)
Usus halus merupakan organ utama tmpat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi mempercepat dan mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak untuk mempermudah proses absorpsi.
Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 m. Secara anatomis, usus halus di bagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
·         Duodenum(12 jari)
-          Bermula dari ujung distal gizzard
-          Berbentuk kelokan, disebut duodenal loop
-          Bermuara 2 saluran yaitu dari pancreas dan kantong empedu.
1.      kantong empedu
berisi empedu,yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak.
2.      pankreas menempel pada kelokan ini mengsekresikan pankreatik
juice yang mengandung enzim:
Amilase :mengubah tepung jadi gula
Tripsin   : mengubah protein jadi peptide
Lipase    : mengubah trigleserid/lemak:asam lemak+ gliserol
·         Jejenum dan Ilium
-          Merupakan segmen yang sulit dibedakan pada saluran pencernakan ayam.Ada beberapa  ahli yang menebut kedua segmen tsb disebut usus halus bagian bawah
-          Langsung berbatasan dengan usus besar.
·         Jejenum (Usus kosong )
-          Makanan mengalami pencernakan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan didindig usus. Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai berikut :
1.      Enterokinase : fungsi, mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
2.      Erepsin: mengubah dipeptida/peptone  menjadi asam amino
3.      Maltase: mengubah maltosa menjadi glukosa
4.      Disakarase: mengubah disakarosa menjadi monosakarida
5.      Peptidase: mengubah polipeptida menjadi asam amino
6.      Sukrase: mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
7.      Lipase: mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
·         Ilium = Usus penyerapan
Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak lipatan/lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Setiap vilus mengandung pembuluh limfa yang di sebut lacteal dan pembuluh kapiler.

7. Ceca (usus buntu)
Diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus buntu). Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang sehat, ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam pencernaan. Hanya sedikit air terserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa bakteri.

8. Usus besar

   * Panjang usus besar sekitar 10 cm dan diameternya dua kali usus halus, hal ini dapat dilihat pada ayam dewasa
   * Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus dan kloaka
   * Berfungsi mengatur kadar air sisa makanan. didalam usus besar terdapat bakteri Esecherichia coli yang membusukan sisa-sisa makanan menjadi feses. Pembusukan menyebabkan feses lunak dan mudah di keluarkan.
   * Bagian akhir usus besar (rectum) tidak terjadi lagi penyerapan air. Rectum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan terjadinya defekasi yaitu pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus.

9. Kloaka
·         Kloaka sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran pencernaan, saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara.
·         Air kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan atau tinja.
·         Kloaka berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan.

10. Vent
Vent (anus) adalah lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat bervariasi karena di pengaruhi oleh masa produksi atau tidak. Ketika bertelur, ukuran vent lebih besar dari pada tidak berproduksi.

11. Organ pencernaan tambahan
Organ-organ tertentu berkaitan erat dengan pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran pencernaan. Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut yaitu pangkreas, lever, kantong empedu.
a. Pangkreas
Pangkreas terletak di antara duodenal loop pada usus halus. Pangkreas merupakan suatu kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer endokrin maupun sebagai kelenjer eksokrin. Sebagai kelenjer endokrin, pangkreas mensekresikan hormon insulin dan glukagon. Sementara sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas mensekrsikan cairan yang diperlukan sebagai proses pencernaan di dalam usus halus, yaitu pencreatic juice. Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam duodenum melalui pancreatic duct (saluran pangkreas), dimana lima enzim yang kuat membantu pencernaan pati, lemak, dan protein.
Beberapa enzim dari pangkreas di simpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif dan menjadi aktif pada saat berada di saluran pencernaan. Tripsinogen adalah enzim proteolitikyang di aktifkan di dalam usus halus oleh enterokinase, suatu enzim yang di sekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen di aktifkan menjadi tripsin. Kemudian, tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim yang lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif. Beberapa enzimmembutuhkan kondisi lingkungan optimal untuk dapat berfungsi.
b. Liver (hati)
Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati tersusun dari dua lobi besar.
Fungsi fisiologi hati sebagai beriku:
1.      Sekresi empedu.
2.      Detoksifikasi persenyawaan racun bagi tubuh.
3.      Metabolisme protein, karbohidrat, dan lipida.
4.      Penyimpan vitamin.
5.      Penyimpan karbohidrat.
6.      Destruksi sel-sel darah merah.
7.      Pembentukan protein plasma.
8.      Inaktifasi hormon polipeptida.
Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu. Empedu penting dalam proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan degradasi hemoglobin. Warna kehijauan empedu disebabkan karena produk akhir destruksi sel darah merah, yaitu biliverdin dan dilirubin.
Volume empedu tergantung pada.
1.      Aliran darah
2.      Status nutrisi unggas
3.      Tipe pakan yang dikonsumsi
4.      Sirkulasi empedu enterohepatic.

c. Kantong empedu (gallblader)
Ayam memiliki kantong empedu tetapi beberapa jenis burung tidak. Dua saluran empedu mentransfer empedu dari hati ke usus. Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar empedu mengalir dan kadang-kadang di tampung. Sementara pada seluran sebelah kiri tidak melebar. Oleh karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melelui bagian ini secara langsung ke usus

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pencernaan Ayam(FEDCO SIERRA)"