Masyarakat Temanggung,ki ageng makukuhan,dan ayam cemani pada masa awal berdirinya kerajaan demak .ada seorang pemuda ber-etnis Tionghoa,yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren glagahwangi pimpinan sunan kudus.nama pemuda tersebut bernama Ma kuw kwan,namun oleh sunan kudus,beliau di beri nama baru yakni Syarif Hidayat.meski demikian,Sunan kudus sering memanggil dengan nama aslinya,karena dia memang merupakan salah satu santri kesayangan Sunan kudus dan merupakan salah satu dari sembilan santri Sunan kudus yang paling tinggi ilmunya. Dalam perjalanan hidupnya,Ma kuw kwan juga pernah menimba ilmu dari Sunan kali jaga.Yaitu saat Makuw kwan harus melarikan diri dari kerajaan Capiturang pimpinan Gagaklodra yng hendak membunuhnya. Untuk menghilangkan jejak ,Ma kuw kwan menggunakan samaran jaka teguh.Selain mendapat tambahan ilmu agama,Ma kuw kwan juga di ajari cara bercocok tanam oleh Sunan kali jogo,juga beberapa ilmu kanuragan. Sunan kali jogo sengaja mengajarkan cara bercocok tanam,agar Ma kuw kwan menyebarkan agama melalui media pertanian.Sedangkan ilmu kanuragan,memang di perlukan untuk menjaga diri ketika di perjalanan. setelah di rasa cukup ilmu yg di berikan,Sunana kali jogo menugaskan Ma kuw kwan untuk menyebarkan agama di daerah kedu,hingga akhirnya Ma kuw kwan bermukim di desa pendang.Disini Ma kuw kwan mulai aktif menyebarkan agama islam.Meski demikian,sesuai petunjuk sunan kali jogo,Ma kuw kwan lebih banyak mengajarkan cara bercocok tanam yg baik.sedangkan dalam mengajarkan agama islam,dia banyak memberikan contoh.Misalnya, saat tiba waktu dhuhur,Ma kuw kwan tidak segan-segan untuk meminta air wudhu dari warga dan sengaja melakukan sholat di tempat terbuka.Tujuannya agar di lihat orang.Dan saat ada orang yang penasaran dan bertanya tentang yang di lakukannya.Ma kuw kwan menjelaskan bahwa yang di lakukannya adalah berdoa,memohon berkah dari Tuhan YME agar di berikan hasil panen yg melimpah,tak sedikit warga yng minta di ajari sholat dan memeluk agama islam. Ma kuw kwan juga sempat ikut tergabung dalam anggota Dewan santri songo generasi penerus wali songo.Dan beliau juga mendapatkan julukan dari masyarakat sebagai sunan kedu,syekh maulana taqwim,dan Ki ageng makukuhan berasal dari kata ma kuw kwan.Beliau juga telah merubah masyarakat kedu yg semula masih menganut agama hindu budha menjadi masyarakat yang beragama Islam.Berkat Ki ageng Makukuhan masyarakat Temanggung dan sekitarnya menjadi makmur khususnya dalam bidan pertanian.
Sekilas Tentang Ayam Cemani Ayam Cemani merupakan ayam lokal asli Indonesia, yang asal-muasal sejarahnya berasal dari Pulau Jawa.Kata cemani berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya Hitam Legam,warna hitam ini menyelimuti seluruh tubuh ayam lokal ini mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata rongga mulut, lidah, pelatuk, bulu, sayap, ketiak, lubang dubur, siih, kaki,dan cakar. Konon ayam cemani ini memiliki warna hitam yang sangat sempurna dengan presentase 100 % warna keseluruhan nya hitam, bahkan sampai warna daging tulang dan darahnya semuanya berwarna hitam, warna hitam menyelimuti seluruh tubuh dari bagian luar, hingga bagian dalam/jeroan nya, mulai dari tenggorokan, rongga mulut, lidah, semua nya hitam.Melihat dari kriteria dan ciri-ciri tersebut inilah yang disebut & di klaim sebagai : “Ayam Cemani Asli” atau sering juga disebut dengan julukan (Hayam Hideung) kata orang Sunda. Dulunya asal-muasal ayam cemani ini adalah ayam kedu hitam, yang banyak dipelihara oleh masyarakat jaman dahulu di kahuripan desa Kedu pada jaman Kerajaan Majapahit abad ke 19. Ayam ini adalah ayam yang sangat istimewah pada jaman nya, sehingga ayam ini sangat di sukai dan menjadi piaraan atau koleksi para gegeden, raja-raja jaman dahulu kala,………..Itulah yang membuat ayam ini menjadi sangat eksklusif, memiliki nilai jual yang sangat fantastis dan sangat berharga karena mengingat dulu nya saja ayam ini banyak dikoleksi para raja dan keturunan ningrat. Ayam Cemani berasal dari Ayam keturunan kedu hitam, yang di seleksi memiliki kemurnian warna hitam dengan ciri khas bentuk jengger tunggal bergerigi (jantan).Entah berapa generasi seleksi tersebut dilakukan demi untuk populasi dan kelestarian nya.Namun yang sangat memperihatinkan hingga saat ini populasinnya semakin berkurang dan menyusut dibandingkan populasi Ayam Cemani 100 tahun yang lalu, mengingat ayam ini sulit untuk di kembangbiakan hingga beranak-pinak, ke regenerasi anak dan turunan nya,…Hal inilah yang membuat Ayam Cemani ini kini menjadi semakin langka, dan sulit di dapatkan, sehingga ayam ini menjadi banyak di buru dan di cari orang, hingga saat ini hanya segelintir orang saja yang memiliki nya,…
Legenda Tapi ada legenda yang juga sampai saat ini masih hidup di sana yakni tentang asal-muasalnya ayam kedu. Konon, kehadiran satwa ini tak disengaja. Menurut legenda sebelum lahirnya kota Temanggung, hidup seorang pertapa yang sakti mandraguna yakni Ki Ageng Makukuhan, yang hobi mengoleksi ayam serba hitam, dan hanya paruhnya yang berwarna putih. Suatu hari, ketika sedang bertapa di sebuah kuburan keramat di wilayah Kedu, dia memperoleh wangsit untuk mengobati penyakit putra Panembahan Hargo Pikukuh yang bernama Lintang Katon, yakni diobati dengan ayam itu. Bagaimana proses selanjutnya tidak terlalu jelas, namun akhirnya penyakit yang diderita anak semata wayang itu sembuh. Oleh karena tuah yang dimiliki ayam itu akhirnya dijadikan lambang kesembuhan. Maka tak heran bila tradisi itu kini masih hidup dan dipercaya. Ayam ini memang sering digunakan untuk hal-hal yang bersifat magis. Misalnya untuk upacara ruwatan, pembangunan pabrik, jembatan atau gedung-gedung bertingkat agar terhindar dari bencana. Tapi penggunaannya juga untuk syarat penyembuhan orang sakit. ”Misalnya untuk penyakit akibat santet,”
0 Response to "Ki ageng makukuhan dan ayam cemani"
Post a Comment