Ayam Bekisar Jenis dan Sejarahnya


Bekisar mulai dikenal sekitar tahun 1930-an. Ayam itu mula-mula hanya dimiliki para bangsawan, orang berpangkat atau yang berharta di Madura. Kegemaran memelihara ayam hibrida ini kemudian menjalar sampai ke Jawa. Karena ayamnya langka, indah, spesifik, dan mahal harganya, keberadaan ayam bekisar pada suatu keluarga jadi lambang status sosial pemiliknya.

Perjodohan seinduk antarketurunan bekisar yang menghasilkan keturunan, kemungkinan dapat menghasilkan bekisar pula. Ini kalau komposisi darahnya dapat dipertahankan tetap 50% ayam hutan dan 50% ayam kampung, berkelamin jantan, dan memiliki kokok suara melengking khas bekisar. Kalau tidak demikian, hasil keturunannya disebut ayam bakekok. Hasil lainnya ada yang  mengarah condong ke ayam kampung dan ada yang condong mengarah ke ayam hutan hijau.

Hasil silangan antara jantan ayam hutan hijau dengan betina ayam hutan merah juga bisa disebut bekisar karena ayam hutan merah merupakan nenek moyang ayam kampung. Kalau yang disilangkan itu jantan ayam hutan merah dengan betina ayam hutan hijau, belum diketahui namanya.

Keturunan jantan ayam hutan hijau dengan bekisar betina yang dikawinkan terus menerus sampai 7 kali penyilangan, secara hukum generika akan kembali jadi ayam hutan hijau. Kemurnian darah ayam hutan hijaunya bisa mencapai di atas 97%. Keturunan bekisar betina yang dikawinkan dengan jantan ayam hutan merah, secara genetik akan menghasilkan ayam kampung biasa atau ayam hutan merah biasa.

Pada umumnya bekisar yang kawin dengan bekisar sulit menghasilkan telur. Bekisar sulit menghasilkan telur. Bekisar jantan yang kawin dengan betina ayam kampung pun pada umumnya telurnya fertil. Begitu pula bekisar betina yang kawin dengan jantan ayam kampung.

Bekisar jantan yang yang kawin dengan betina ayam kampung dan menghasilkan telur dapat menetas, keturunannya disebut ayam bakekok. Bakekok betina yang dikawinkan dengan bekisar jantan, pada keturunan ketiga dapat menghasilkan bekisar, persis seperti turunan langsung (F1) antara jantan ayam hutan hijau dengan betina ayam kampung.

Sebetulnya bekisar F1 sudah merupakan final stock, karena merupakan turunan terakhir yang mewarisi sifat-sifat terbaik dari kedua induknya. Keturunan lebih lanjut dari bekisar yang F1, hasilnya akan mengalami penurunan prestasi. Mutunya lebih rendah dibandingkan bekisar asli.

Ada tiga tipe ayam bekisar, yaitu :



  1.     Gallus aenus yang berjengger bergerigi 8 kecil, pial berukuran sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu dengan plisir kuning emas.
  2.     Gallus temminckii memiliki jengger bergerigi enam, pial berwarna jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan.
  3.     Gallus violaceus dengan jengger bergerigi bagus, ukuran pial sedang, warna bulunya ungu dengan permukaan yang halus.



Ayam bekisar memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan ukuran ayam kampung jantan, tetapi lebih besar daripada induk jantannya. Warna bulunya hitam kehijauan dan mengkilap. Memiliki suara yang halus dan khas: tersusun dari dua nada.

Ayam bekisar, karena ia hasil persilangan antara dua jenis yang berbeda, biasanya mandul. Namun demikian, tidak semuanya demikian. Ada pula ayam bekisar (jantan atau betina) yang bila dikawinkan dengan ayam kampung menghasilkan keturunan.

Ciri-ciri khusus dari ayam bekisar yang paling menonjol adalah bentuk bulu leher yang ujungnya bulat/lonjong bukan lancip. Jika dibandingkan dengan ayam jago biasa maka akan terlihat jelas. Bentuk ayam yang mirip sekali dengan bekisar adalah hasil silangan ayam bekisar dengan ayam kampung yang dinamakan bekikuk. Bentuk dan posturnya sama, hanya terkadang pial dan bulu lehernya yang berbeda.

Menurut salah seorang Keluarga Penggemar Bekisar Indonesia (KEMARI) , Harga Ayam bekisar, DOC-nya (Day of Chicken) mencapai Rp. 75.000 hingga Rp. 100.000, kemudian umur 2-3 bulan harganya bisa mencapai Rp. 500.000 hingga Rp. 1.000.000, kemudian kalau sudah dewasa dan menang lomba sekali-dua kali, sudah Rp 5.000.000 ke atas, kalau sudah lima besar bisa Rp. 50.000.000 sampai Rp. 100.000.000 bahkan lebih dari itu.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ayam Bekisar Jenis dan Sejarahnya"